tau gak? sosial media itu salah satu fungsinya adalah menunjukan keberadaan anda, menunjukan siapa anda dan menunjukan seperti apa pemikiran anda .. iya kan?
sekilas itu tampak keren, wiiiiiiiih gue bisa terkenal, banyak yang suka sama gue, banyak yang ngasih gue jempol, banyak yang mention gue, apa iya sesederhana itu?
kadang menunjukan diri untuk dikenal banyak orang itu bisa menjadi baik, bisa juga menjadi buruk, kok bisa? masa sih?
gini gini gini... fungsi sosial media itu kan menunjukan keberadaan kita, pemikiran kita, kalau pemikiran kita baik, maka kita akan dikenal baik, kalau pemikiran kita buruk, kita akan dikenal buruk. yang jadi masalah terkadang kita gak sadar kalau kita itu belum cukup baik buat dikenal banyak orang, pikiran pikiran kita belum cukup baik buat didengar oleh orang orang banyak, akibatnya munculan istilah orang alay, orang lebay, orang kamseupay dan sejenisnya....
coba berapa banayak orang yang selingkuh gara gara sosial media, berapa banyak orang yang bercerai gara gara sosial media, kenapa bisa begitu? yaitu tadi, pemikiran belum mantap tapi sudah membagikan pemikiran kepada masyarakat.
tapikan tergantung yang make juga kan?
iya bener bener bener, tergantung yang make, dan loe tau 60 persen pengguna sosial media seperti facebook, twitter, blog, dan sebagainya adalah anak muda, iya bener. gue ulangi.. anak muda, anak muda seperti yang di ungkapkan seorang ahli ngatain orang (baca: comix, stand up comedy), panggil saja, raditya dika. dia memiliki teori yang berbunyi ...
"alay adalah salah satu tahapan pertumbuhan"
jadi gini tahapannya,,
AnakAnak - Alay - ABG - Dewasa - Tua
gitulah kira kira pendapat master kita... bang radit.
jadi bisa di simpulkan hampir 60 persen sosial media di isi dengan orang orang alay. yang jadi masalah kadang kadang pemikiran publik tentang seseorang itu akan sangat sulit diubah, sekali anda dikenal sebagai alay, maka publik akan mencap anda alay selamanya. sekali anda dicap sebagai playboy maka publik akan mencap anda sebagai playboy, walaupun kenyataanya anda sudah berubah.
iya emang, gak semua anak muda itu alay, tapi semua orang pasti pernah galau toh? iya galau... loe tau orang-orang galau itu kadang kadang melakukan hal hal yang merendahkan penilaiaan orang terhadap dirinya sendiri, contohnya, orang galau di facebook/twitter bilang, "gue udah bisa lupain lo dasar jab*ay" terus ada yang komen, "siapa si? si jono yah?" terus dia bales "bukan jono, tapi si roma". katanya lupa, tapi kok inget namanya -____- disini dia nunjukan dua kelemahan, yang pertama berkata kasar, yang kedua tukang bohong.
intinya galau itu gak apa apa, wajar aja lah. asal gak ada yang tau, dosa itu lebih baik gak ada yang tau, karena dengan gitu lebih mudah buat kita memperbaikinya. coba kalau dosa tiap orang itu diumbar umbar, gue yakin gak ada seorangpun yang luput dari rasa malu, karena memang gak ada orang yang gak punya dosa. banyak orang yang bilang temennya pencuri, padahal dia juga pernah mencuri. coba gue mau liat siapa orang yang berani bilang gak punya dosa? gue yakin gak ada yang ngacung kan,,, lu bisa bercanda sama temen temen lo, bisa ngomongin orang, bisa berjalan dengan bebas di luaran sana karena mereka gak tau apa aja dosa lo, kalau pada tau, mmm jangankan mau ngomongin orang, ketemu temen sekamar kos aja rasanya malu banget.
tapi kalau kita sudah biasa dengan sosial media kita lebih cendrung buat di publish, apapun itu, bahkan kadang kadang dosa kita sendiri kita publish, bawaannya mau dipublish aja, ya bukan salah twitter atau facebook juga si, kan fungsi mereka emang itu, buat mempublish pikiran pikiran kita. makannya facebook suka nannya kan? apa yang sedang anda pikirkan?
ujung ujungnya.. merugikan kita sendiri bahkan orang orang yang kita sayang kalau kita masih gak bisa ngendaliin diri, jujur gue pernah juga kaya gitu, sering malah. kadang gue gak bisa nahan diri buat nulis apapun di sosial media, ya itu tadi karena udah kebiasaan.
tapi gue mau bilang, "keburukan yang berhubungan dengan sifat, itu bukan kekurangan, tapi kebiasaaan, dan setiap kebiasaan itu bisa diubah. kalau yang di sebut kekurangan itu seperti cacat, buta, dan segala macam kekurangan fisik, itu batu kekurangan dan oorang orang harus bisa menerima, tapi kalau kebiasaan buruk, itu bukan kekurangan dan jangan mau di suruh nerima kebiasaan buruk, enak aja"
jadi sekarang gue pikir, mungkin seharusnya gue tinggalin dulu lah yang namanya sosal media, gue udah mematikan akun facebook gue, dan segera twitter juga mau gue matiin deh. ini bukan kriminal, atau semacam kasus pembunuhan, ini cuma salah satu usaha gue biar kebiasaan buruk gue gak merugikan gue, dan paling penting gak merugikan orang orang disekitar gue yang gue sayang lagi.
terus gimana dengan temen temen?
apa si untungnya punya temen di fb/twitter, alih alih mau punya banyak temen, kita malah sering ketemu orang orang aneh, freak, gila, maniak,
kalau maasalh kommunikasi, loe punya teknologi yang namaya tlp atau sms, itu udah lebih dari cukup kalau alasannya adalah komunikasi.
cari temen didunia nyata itu lebih asik loh, percya ama gue.
tapi buat blog ini, ah jangan deh, gue butuh tempat buat nulis, hehehe
emang di kertas gak bisa? bisa si,,, tapi masalah buat loe....
hehehehe lagian kalau twitter dan facebook gue mati, gak akan ada lagi yang tau kalau gue punya blog ini kan.
suatu hari mungkin gue bakalan buat akun facebook atau twitter lagi (soalnya gue punya impian buat punya usaha, dan lewat jejaring sosial gue bisa promosi gratis hahaha). tapi saat itu pastilah gue udah jadi lebih baik, amin.
inget menunjukan diri anda itu baik kalau kepribadian anda itu memang sudah baik, tapi menunjukan diri ketika diri anda masih alay, ababil dan semacamnya, maaf saya harus bilang .... itu berahaya. percayalah... percayalah.
tapi saya gak sama sekali memaksa anda buat sependapat dengan saya loh, mungkin ada punya pemikiran lain, ya silakan tulis sendiri di blog anda, hehe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar